Apa Perbedaan Asuransi Jiwa Konvensional dan Syariah yang Ditawarkan Oleh Allianz?

Asuransi jiwa Allianz Life Indonesia bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga orang di sekitar dan orang tercinta. Ketika meninggal dunia, Anda bisa memberikan kehidupan yang layak untuk orang di sekitar meskipun Anda tidak ada.

Penting sekali dimiliki untuk Anda yang menjadi tulang punggung keluarga atau pencari nafkah. Keluarga akan mendapatkan santunan kematian jika Anda meninggalkan keluarga. 

Anda bisa mempersiapkan asuransi jiwa terlebih dahulu lalu asuransi untuk anggota keluarga lain. Asuransi jiwa TAPRO juga menjadi produk terbaik Allianz Life Indonesia, yaitu jenis asuransi unitlink. Asuransi ini memiliki dua manfaat dalam satu polis, yaitu perlindungan dan investasi. 

Tidak hanya itu, TAPRO juga memiliki dua jenis, yaitu konvensional dan syariah. Asuransi jiwa syariah bahkan banyak peminatnya baru-baru ini. 

Perbedaan Asuransi Jiwa Konvensional dan Syariah

Asuransi konvensional dan syariah sebenarnya memiliki fungsi perlindungan yang sama. Anda bisa memilih perlindungan yang ingin Anda prioritaskan. Perbedaan dari keduanya ada pada sistem pengelolaan. Apa saja?

1. Risiko

Asuransi jiwa syariah memiliki usaha saling tolong menolong untuk menghadapi risiko. Investasi pada asuransi syariah dalam bentuk aset atau tabarru’ dengan perjanjian berdasarkan syariah. 

Semua anggota akan menanggung risiko yang terjadi, yaitu sharing of risk, yaitu berbagi risiko. Jadi, anggota satu dapat berbuat kebaikan dengan anggota lainnya. Inilah tujuan dari asuransi syariah, yaitu tolong menolong bukan untuk kegiatan komersil.

Asuransi konvensional semua risikonya akan ditanggung oleh perusahaan. Jadi, nasabah tidak akan menanggung risiko dan sepenuhnya ditanggung perusahaan. Meskipun demikian, perusahaan juga banyak menawarkan asuransi syariah karena memang banyak peminatnya. 

2. Dana Hangus

Asuransi syariah tidak akan memberlakukan dana hangus dan nasabah bisa mengambilnya kembali. Nasabah bisa mengambil dana tersebut secara penuh dengan jumlah yang sudah mereka bayar. 

Asuransi konvensional bisa saja mendapatkan dana hangus apabila waktu polis sudah berakhir. Risiko dana hangus juga bisa terjadi apabila nasabah tidak membayar premi atau ada peraturan lain. 

Pada asuransi syariah tidak ada pihak yang diuntungkan atau dirugikan. Misalnya, nasabah masih membayar premi 3 bulan dengan uang pertanggungan 100 juta rupiah. Pada 3 bulan pertama tersebut, nasabah meninggal dunia, maka uang yang akan kembali pada nasabah sejumlah premi yang sudah dibayarkan. 

Apabila pada asuransi konvensional, nasabah akan mendapatkan uang sejumlah 100 juta, meskipun masih membayar premi 3 bulan. Dengan begitu, bank menjadi pihak yang rugi dan nasabah menjadi untung. 

3. Awal Perjanjian

Seperti pada transaksi syariah, pada awal perjanjian menggunakan sistem akad hibah tabarru’. Akad tersebut sudah berdasarkan syariat Islam, sehingga terjamin kehalalannya. 

Asuransi konvensional cenderung menggunakan perjanjian jual beli. Perjanjian tersebut terkadang membuat beberapa orang ragu apakah mengandung riba atau tidak. 

4. Keuntungan 

Hasil keuntungan dari asuransi syariah bisa Anda nikmati kembali, berbeda dari keuntungan asuransi konvensional. Keuntungan tersebut sepenuhnya milik perusahaan dan asuransi syariah sama seperti dengan bagi hasil dalam proses investasi. 

Keuntungan tersebut dari dana asuransi dan investasi. Pengelolaan keuntungan tersebut juga akan mendapatkan pengawasan Dewan Pengawas Syariah untuk asuransi syariah. Jadi, dalam asuransi syariah tidak ada pihak yang rugi atau untung. 

5. Kewajiban Membayar Zakat

Asuransi jiwa syariah memiliki kewajiban pembayaran zakat. Tujuan ini sebagai bentuk sedekah untuk para nasabah. Nantinya, besarannya ditentukan dari keuntungan perusahaan. Tidak ada jumlah pasti untuk pembayaran zakat tersebut karena jumlahnya menyesuaikan dengan keuntungan. 

Asuransi jiwa konvensional tidak ada kewajiban membayar zakat. Keuntungan sepenuhnya bisa mereka ambil tanpa ada potongan pembayaran zakat secara rutin. Kewajiban zakat hanya untuk asuransi syariah. 

6. Instrumen Investasi

Penawaran produk syariah dari suatu perusahaan harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dewan tersebut akan memastikan setiap produk tersebut memiliki komponen syariah. 

Selain itu, DPS juga melakukan pengawasan dan memastikan bahwa produk tersebut tetap dalam konsep syariah. 

Pengelolaan dana investasi tidak akan dialokasikan pada instrumen produk yang mengandung perjudian, alkohol, penipuan, dan bunga (riba). Proses perjanjian, sistem, hingga hasil akan memiliki proses berdasarkan syariah Islam. 

Dengan begitu, produk tersebut sudah pasti kehalalannya. Melalui bantuan DPS tersebut, Anda juga tidak perlu ragu dengan sistem yang berjalan di dalamnya. 

7. Pengelolaan Dana Investasi

Asuransi syariah akan memberikan transparansi pengelolaan dana investasi kepada semua nasabah. Tentu nasabah akan tahu seberapa banyak keuntungan dan naik turunnya. Memberikan keuntungan informasi yang lengkap kepada nasabah asuransi jiwa syariah. 

Asuransi jiwa konvensional tidak memiliki transparansi pengelolaan dana. Perusahaan hanya memberikan besaran premi dan berapa keuntungan yang akan nasabah terima. 

8. Produk Syariah

Meskipun asuransi jiwa konvensional dan syariah sama-sama memiliki manfaat perlindungan kesehatan dan jiwa. Asuransi syariah memiliki produk tambahan seperti Allianz Tasbih dan Fitur Wakaf. 

Allianz tasbih untuk mewujudkan impian ibadah haji, sedangkan fitur wakaf untuk memberi keberkahan yang tidak putus. Produk tersebut dapat mencapai tujuan impian Anda di masa depan. 

Tetap Menawarkan Tabungan Proteksi (TAPRO)

Setelah mengetahui perbedaan asuransi jiwa konvensional dan syariah di atas. Allianz Life Indonesia juga tetap memberikan Tabungan Proteksi (TAPRO), berupa asuransi dasar dan asuransi tambahan. Tapro konvensional allianz memiliki manfaat, premi, dan biaya yang sama dengan tapro syariah.

Sama seperti perjanjian asuransi jiwa syariah, tapro syariah Allianz melalui akad tabarru’. Memiliki pengelolaan berdasarkan syariat Islam. Produk tapro syariah di Allianz Life Indonesia, yaitu Allisya Protection Plus dan untuk tapro konvensional ialah SmartLink Flexi Account Plus. 

Inilah manfaat tambahan yang bisa Anda dapatkan dari dua asuransi tersebut.

1. Critical Illness Plus

Mendapatkan uang tanggungan apabila nasabah terdiagnosis 1 dari 47 penyakit kritis sebelum usia 70 tahun. Uang pertanggungan tersebut tidak akan mengurangi dana asuransi jiwa dasar. 

Asuransi jiwa Anda tetap aman apabila mengalami risiko penyakit kritis. Anda bisa mengklaim berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku.  

2. Critical Illness 100 

Anda akan mendapatkan uang pertanggungan risiko penyakit kritis hingga usia 100 tahun. Manfaat ini juga tidak akan mengurangi uang pertanggungan jiwa dasar. Tidak ada salahnya jika Anda memanfaatkan keuntungan produk ini untuk memproteksi diri Anda sendiri. 

3. Flexibel Critical Illness

Anda bisa memilih masa pertanggungan untuk penyakit kritis tanpa batasan usia. Manfaat ini bisa Anda klaim tanpa maksimal usia dan bisa kapan saja. Hal tak terduga yang bisa terjadi kapanpun meskipun sudah lebih dari usia 65 atau 100 tahun, bisa Anda proteksi. 

Manfaat ini lebih sederhana dan mudah karena tidak perlu khawatir jika pada usia lansia baru terdiagnosa penyakit kritis. Apalagi dengan usia lansia yang masih rentan, tentu manfaat ini akan membantu. 

4. Accident Death And Disability Benefit

Nasabah akan mendapatkan uang santunan apabila mengalami cacat akibat kecelakaan. Cacat bisa berupa cacat sebagian ataupun tetap. Uang santunan ini berlaku sebelum nasabah berusia 65 tahun. Jangan lewatkan manfaat ini ketika membeli asuransi Allianz Life Indonesia. 

5. Payor Benefit dan Spouse Payor Benefit

Seperti produk asuransi Allianz Life Indonesia yang memberikan proteksi tambahan, pada asuransi tapro juga memberi perlindungan untuk pasangan. Anda akan mendapatkan santunan apabila pasangan mengalami cacat akibat kecelakaan. 

Selain itu, santunan juga bisa Anda terima apabila pasangan mengalami penyakit kritis. Anda tetap bisa melindungi keluarga dengan tapro konvensional atau syariah yang ditawarkan oleh Allianz Life Indonesia. 

6. Flexi Care Family

Selain pasangan, Anda juga bisa memberikan proteksi untuk anggota keluarga lainnya yang namanya tercantum dalam polis. Manfaat ini bisa Anda gunakan untuk tagihan rumah sakit, rawat inap, hingga perawatan. 

Dengan Flexi Care Family, Anak bisa Anda masukkan ke dalam manfaat asuransi tapro untuk memberikan perlindungan bagi mereka. 

Lebih Baik Asuransi Jiwa Konvensional Atau Syariah

Sebenarnya lebih baik asuransi konvensional atau syariah? 

Pilihan bisa Anda tentukan berdasarkan kebutuhan dan keuntungan yang ingin Anda dapatkan. Asuransi syariah bisa menjadi pilihan tepat untuk nasabah Muslim, sedangkan asuransi konvensional bisa untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. 

Seperti pengelolaan dana investasi dan pembagian keuntungan. Asuransi syariah yang memilih sistem bagi hasil akan memberikan keuntungan yang tidak sama dengan asuransi konvensional. Dengan transparansi keuntungan pada asuransi syariah, Anda dapat mengetahui keuntungan secara rutin. 

Apabila Anda cenderung takut dengan risiko, bisa memilih asuransi syariah yang risikonya akan ditanggung oleh semua nasabah. Sistem tolong menolong yang menjadi sistem pada asuransi syariah akan melindungi risiko Anda pula. 

Risiko lain yang bisa Anda hindari yaitu dana hangus. Anda tidak akan mengalami dana hangus apabila membeli asuransi jiwa syariah. Pilihan yang tepat untuk asuransi syariah atau konvensional tergantung dari keuntungan yang ingin Anda dapatkan dan risiko. 

Kesimpulan

Pilihan asuransi jiwa penting Anda persiapkan untuk perlindungan diri sendiri sekaligus keluarga. Perbedaan dari kedua asuransi hanya pada perjanjian awal dan sistem pengelolaan dana investasi. Manfaat perlindungan yang akan Anda dapatkan tetap sama antara konvensional dengan syariah. 

Selain asuransi jiwa dasar, Allianz Life Indonesia juga memberikan tabungan proteksi yang sama. Tabungan proteksi tersebut sebagai pertanggungan penyakit kritis, perawatan rumah sakit, hingga cacat akibat kecelakaan. Selain itu, tagihan juga bisa dari rumah sakit secara global. Bisa dari rumah sakit di luar negeri. 

Kedua asuransi jiwa tersebut sebenarnya menjadi pilihan Anda dengan tujuan masing-masing. Apabila Anda menginginkan keuntungan yang lebih besar bisa memilih asuransi jiwa konvensional. Adapun jika Anda ingin memproteksi diri sendiri sekaligus berbagi dengan orang lain, bisa memilih asuransi syariah. 

Apabila Anda seorang Muslim, sebaiknya memilih asuransi syariah karena sistem melalui pengawasan DPS. Anda juga bisa memberikan sedekah secara rutin berdasarkan keuntungan investasi yang didapatkan. 

Jadi, apapun tujuan dan keinginan Anda, asuransi jiwa Allianz Life Indonesia bisa menyediakannya untuk Anda. 

Asuransi Kesehatan | Asuransi Kesehatan Keluarga | Asuransi Kesehatan Cashless | Asuransi Jiwa | Manfaat Asuransi Jiwa | Asuransi Jiwa Syariah | Asuransi Syariah | Asuransi Kesehatan Syariah | Produk Asuransi Syariah | Premi asuransi Kesehatan | Daftar Rumah Sakit | Manfaat Lari | Asuransi Syariah di Indonesia | Cara menjaga kesehatan | Polis Asuransi

 

Allianz Life Indonesia

World Trade Centre 3, Lantai 10-15 

Jl. Jenderal Sudirman, RT.8/RW.3, Kuningan, Karet, Kecamatan Setiabudi, 

Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12920

+622129268888 / [email protected]

Google Maps:

FAQ

  1. Apa perbedaan asuransi jiwa konvensional dan asuransi jiwa syariah?
    Jawab: Perbedaan keduanya ada pada sistem pengelolaan, ada 8 poin pengelolaan yang dilakukan oleh asuransi jiwa syariah, berikut daftarnya:

1) Risiko

Asuransi jiwa syariah memiliki usaha saling tolong menolong untuk menghadapi risiko. Investasi pada asuransi syariah dalam bentuk aset atau tabarru’ dengan perjanjian berdasarkan syariah. 

2) Dana Hangus

Asuransi syariah tidak akan memberlakukan dana hangus dan nasabah bisa mengambilnya kembali. Nasabah bisa mengambil dana tersebut secara penuh dengan jumlah yang sudah mereka bayar. 

3) Awal Perjanjian

Seperti pada transaksi syariah, pada awal perjanjian menggunakan sistem akad hibah tabarru’. Akad tersebut sudah berdasarkan syariat Islam, sehingga terjamin kehalalannya. 

4) Keuntungan 

Hasil keuntungan dari asuransi syariah bisa Anda nikmati kembali, berbeda dari keuntungan asuransi konvensional. Keuntungan tersebut sepenuhnya milik perusahaan dan asuransi syariah sama seperti dengan bagi hasil dalam proses investasi. 

5) Kewajiban Membayar Zakat

Asuransi jiwa syariah memiliki kewajiban pembayaran zakat. Tujuan ini sebagai bentuk sedekah untuk para nasabah. Nantinya, besarannya ditentukan dari keuntungan perusahaan. Tidak ada jumlah pasti untuk pembayaran zakat tersebut karena jumlahnya menyesuaikan dengan keuntungan. 

6) Instrumen Investasi

Penawaran produk syariah dari suatu perusahaan harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS). Dewan tersebut akan memastikan setiap produk tersebut memiliki komponen syariah. 

7) Pengelolaan Dana Investasi

Asuransi syariah akan memberikan transparansi pengelolaan dana investasi kepada semua nasabah. Tentu nasabah akan tahu seberapa banyak keuntungan dan naik turunnya. Memberikan keuntungan informasi yang lengkap kepada nasabah asuransi jiwa syariah. 

8) Produk Syariah

Meskipun asuransi jiwa konvensional dan syariah sama-sama memiliki manfaat perlindungan kesehatan dan jiwa. Asuransi syariah memiliki produk tambahan seperti Allianz Tasbih dan Fitur Wakaf.

  1. Apa yang lebih baik, asuransi konvensional atau syariah?
    Jawab: Pilihan bisa Anda tentukan berdasarkan kebutuhan dan keuntungan yang ingin Anda dapatkan. Asuransi syariah bisa menjadi pilihan tepat untuk nasabah Muslim, sedangkan asuransi konvensional bisa untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi. Seperti pengelolaan dana investasi dan pembagian keuntungan. Asuransi syariah yang memilih sistem bagi hasil akan memberikan keuntungan yang tidak sama dengan asuransi konvensional. Dengan transparansi keuntungan pada asuransi syariah, Anda dapat mengetahui keuntungan secara rutin. 
  2. Bagaimana sistem dalam menghadapi risiko yang ada di dalam asuransi syariah?
    Jawab: Dalam menghadapi risiko, asuransi jiwa syariah memiliki sistem usaha saling tolong menolong. Investasi pada asuransi syariah dalam bentuk aset atau tabarru’ dengan perjanjian berdasarkan syariah. 

Semua anggota akan menanggung risiko yang terjadi, yaitu sharing of risk, yaitu berbagi risiko. Jadi, anggota satu dapat berbuat kebaikan dengan anggota lainnya. Inilah tujuan dari asuransi syariah, yaitu tolong menolong bukan untuk kegiatan komersil.

Asuransi konvensional semua risikonya akan ditanggung oleh perusahaan. Jadi, nasabah tidak akan menanggung risiko dan sepenuhnya ditanggung perusahaan. Meskipun demikian, perusahaan juga banyak menawarkan asuransi syariah karena memang banyak peminatnya. 

Tinggalkan komentar